Revenge (Chapter 1)

poster

Revenge

 

Chapter 1

 

By : Park Hee Young

PG-15

Romance, Angst, Tragedy

Main Cast : Im Yoon Ah, Lee Jongsuk, Cho Kyuhyun

Support Cast : Choi Siwon, Choi Sooyoung, Tiffany Hwang, Lee Jonghyun

Because Revenge is not always sweet

 

Author POV

           

            “Nona, anda harus segera siap-siap. Choi Sajangnim sudah menunggu anda.”

“Eonni, aku ingin tidur saja.”keluh nona muda itu sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.

            “Nona.”panggilnya lagi. Dengan penuh kesabaran, yeoja itu melepas paksa selimut hangat yang menyelimuti tubuh nona muda itu.

“Sooyoung eonni!!!”keluhnya lagi.

“Yoona-ya, ayolah. Kau tak ingin aku dimarahi oleh Choi Sajangnim kan?”ucap Sooyoung yang kini sedikit memelas pada Yoona, nona muda keluarga Choi.

“Arraseo. Aku melakukan ini untuk eonni.”ungkap Yoona lalu bangkit dari tempat tidurnya.

Yoona membuka lemari pakaiannya yang begitu besar. Baju, sepatu, tas, aksesoris semuanya lengkap dalam lemari yang dikendalikan oleh remote control tersebut. Saking banyaknya yeoja itu tak tau harus memilih yang mana.

Bertahun-tahun selalu ada disamping Yoona membuat Sooyoung tau betul tentang Yoona. Bagaimanapun juga dia dituntut untuk tau tentang apa yang Yoona sukai, apa yang Yoona benci, apa yang membuatnya alergi, semuanya ia harus tau. Semakin sini Sooyoung semakin paham dengan Yoona begitupun juga dengan selera pakaian nona muda itu.

Sooyoung memilihkan gaun malam berwarna merah maroon dengan model one shoulder dan panjangnya hingga menyentuh lantai. Ditambah dengan berbagai ornamen manik-manik dan hiasan lainnya dari bahu sampai ke pinggang yang mempermanis gaun indah itu.

Yoona langsung setuju dengan pilihan Sooyoung. Dengan semangat Sooyoung mengambil high heels merah maroon yang terlihat serasi dengan gaun malam tersebut.     

Namun, Yoona mengerutkan keningnya ketika melihat sepatu dengan hak 7 cm itu. Yoona tak terlalu suka menggunakan high heels. Dia lebih nyaman menggunakan flat shoes bahkan sepatu boots daripada sepatu yang membuatnya lebih tinggi dan membuat kakinya serasa mau patah.

Tapi Yoona tak bisa menolak. Acara formal dan penting seperti ini mengharuskan dia menggunakan sepatu yang menyiksanya.

“Ayo nona, tunggu apalagi? Waktu kita tak banyak.”ungkap Sooyoung.

 

Setelah Yoona siap dengan gaunnya, Sooyoung meminta Yoona untuk duduk di meja rias. Yeoja itu memoleskan make up pada wajah Yoona. Yoona yang baru saja berusia 20 tahun itu tidak suka berdandan dan belum mahir memoles wajahnya. Dia lebih suka dengan dandanan yang alami, cukup bedak dan lip gloss. Maka sudah menjadi tugas Sooyoung yang mendandani Yoona.

Yoona benar-benar merasa kagum dengan yeoja yang lebih tua 5 tahun darinya itu. Sooyoung bisa melakukan segala hal. Dia pintar, cekatan, mandiri, dan juga sabar dalam menghadapi seluruh tingkah laku Yoona.

Menjadi anak perempuan satu-satunya dari seorang chaebol membuat Yoona sedikit manja dan sedikit menjadi yeoja pemberontak akibat perlakuan keluarganya terhadap dirinya.  Yoona memang bukan yeoja yang angkuh apalagi sombong. Dia sangat murah hati dan murah senyum. Dia tak pernah membedakan siapapun berdasarkan kasta dan harta. Dimatanya, semua orang sama. Yang membedakan hanyalah sikap dan perbuatannya. Maka tak heran jika pegawai-pegawai di perusahaan, pelayan, dan body guard keluarga Choi begitu dekat dan menyukai Yoona.

Alasan Yoona berias seperti ini karena hari ini adalah perayaan ulang tahun Kangsan Group yang ke 50. Kangsan Group sendiri merupakan salah satu perusahaan terkaya dan berpengaruh di Korea bahkan sampai ke mancanegara. Ayah Yoona, Choi Tae Seok merupakan Presiden Direktur Kangsan Group menggantikan Choi Seung Jae yang merupakan kakek Choi Yoona.

Acara ulang tahun perusahaan besar tentu dirayakan besar-besaran pula. Tamu yang hadir juga bukan tamu sembarangan. Oleh karena itu Yoona tak boleh mempermalukan keluarganya dan Sooyoung akan memastikan hal buruk tak akan terjadi.

 

Setelah selesai merias diri, Yoona dan Sooyoung keluar dari kamar megah itu dan disambut oleh dua orang namja dengan tuxedo hitam yang sudah siap di dekat pintu.

Jongsuk dan Jonghyun membungkukkan badannya ketika Yoona ada di depan mereka. Itulah yang selalu mereka dan seluruh pekerja keluarga Choi ketika bertemu dengan atasan atau majikannya itu, sebagai tanda penghormatan mereka.

“Anda sangat cantik, nona.”puji Jongsuk.

Yoona malah tertawa lebar, sangat lebar hingga oppa-nya menyebut dirinya alligator Yoong karena jika tertawa yeoja itu akan membuka mulutnya dengan lebar seperti seekor buaya.

“Kau juga terlihat sangat tampan, Jongsuk-ssi.”balas Yoona sambil menepuk pundak namja itu lalu berjalan melangkahkan kakinya. Jongsuk tak bisa menahan senyumnya ketika yeoja cantik itu memujinya. Melihat itu, Jonghyun menepuk pundak temannya dan menyadarkan Jongsuk dari lamunannya. Jongsuk, Jonghyun, dan Sooyoung pun mengikuti berjalan di belakang Yoona.

 

Yoona mungkin menganggap perkataan Jongsuk hanya candaan belaka. Namun, apa yang namja itu katakan begitu benar adanya. Di mata Jongsuk, Yoona begitu cantik dan menawan. Dengan atau tanpa make up dan gaun indah seperti itu.

“Oh ya, apa yang lain sudah berangkat?”tanya Yoona.

“Sudah nona.”jawab Jonghyun.

 

***

Pesta yang meriah itu diselenggarakan di salah satu hotel bintang 5 di Seoul. Begitu banyak petinggi-petinggi perusahaan bahkan petinggi negara yang hadir dalam ulang taun perusahaan ternama itu.

Ketika Yoona hadir, seluruh mata tentu tertuju padanya. Banyak orang yang memuji kecantikan dan prestasi putri Choi Sajangnim. Di usianya yang masih 18 tahun, Yoona memang telah mendapatkan berbagai prestasi, menjadi duta serta relawan mewakili remaja Korea. Meskipun tak dapat dipungkiri, sikapnya yang kadang tak bisa dikontrol menjadikan nilai minus bagi Yoona.

Di acara itu, Yoona tetap didampingi oleh Jongsuk, Jonghyun, dan Sooyoung. Hingga akhirnya dia menemukan oppa-nya, Choi Siwon. Yoona meminta ketiganya untuk menikmati pesta dan meninggalkan dirinya dengan Siwon. Dia begitu merindukan oppa-nya yang melanjutkan studi di luar negeri itu. Yoona merasa bahwa ini lah waktunya mereka menikmati waktu mereka berdua yang sudah tersita.

Siwon pun mau tak mau harus mengusir tunangannya secara halus. Meskipun Yoona dan Siwon tak tega, tapi mau bagaimana lagi. Mereka berdua begitu rindu satu sama lain.

“Arraseo, nikmati waktu kalian.”ujar Tiffany sambil menunjukkan eye smile nya yang begitu menawan.

 

“Oppa! Bagaimana bisa yeoja secantik Fanny eonni mau dengan namja jelek seperti oppa?”tanya Yoona.

Ketika pertama kali bertemu, Yoona merasa cocok dan setuju dengan pilihan oppa-nya itu. Meskipun bukan pilihan Siwon sepenuhnya. Keduanya tentu saja dijodohkan oleh kedua orang tua mereka. Tiffany merupakan salah satu anak chaebol sama seperti Siwon dan Yoona. Yeoja blasteran itu begitu baik dan tak seperti anak chaebol lainnya. Yeoja itu terlihat begitu penyayang dan keibuan. Sosoknya begitu bersahaja.

“Ya! Kau ini bicara apa?”pekik Siwon yang hampir saja mengacak-acak rambut Yoona. Beruntung yeoja itu menangkis tangan Siwon dan melindungi rambut indahnya yang sudah di tata oleh Sooyoung sedemikian rupa.

“Na-ya, kau sudah mempunyai namjachingu?”tanya Siwon.

Yoona menggelengkan kepalanya. “Eop so yeo.”

“Jinja? Bagus lah kalau begitu.”jawab Siwon sambil tersenyum lebar.

 

Yoona tak begitu memikirkan perkataan dan pertanyaan oppa-nya tentang ‘namjachingu’. Yoona memang tidak tertarik untuk membahasnya. Lagipula, dia memang tidak sedang dekat dengan siapapun apalagi menyukai siapapun. Dan dia merasa lebih nyaman seperti ini. Daripada harus pusing memikirkan hal yang tidak penting seperti teman-teman sebayanya.

Di pesta yang megah itu, Yoona merasa bosan. Terutama ketika ayahnya membawa paksa Siwon dan Tiffany untuk menyambut para tamu yang hadir. Padahal Yoona tau, maksud ayah-nya itu adalah untuk memperkenalkan Tiffany sebagai tunangan Siwon pada tamu-tamu yang hadir. Meskipun berita tentang pertunangan keduanya sudah tersebar luas di berbagai media. Selain itu, Choi Sajangnim menjadikan moment ini untuk memberi pengumuman bahwa putra sulungnya, Choi Siwon akan masuk ke perusahaan dan belajar memimpin perusahaan dengannya. Karena Siwon-lah yang nantinya akan menggantikan posisi Choi Tae Seok sebagai Presiden Direktur Kangsan Group.

Belum lagi dia merasa pegal. Kakinya serasa mau patah karena sepatu hak tinggi yang ia kenakan. Yoona pun akhirnya memutuskan untuk melarikan diri. Mumpung Sooyoung, Jonghyun, dan Jongsuk sedang tak ada didekatnya.

Yoona pun pergi ke sebuah taman yang tak jauh dari ballroom hotel itu. Dan disana, Yoona duduk di sebuah bangku taman lalu merebahkan kakinya. Melepas sepatu hak tinggi itu dan membiarkan kakinya menyentuh rerumputan tanpa alas kaki. Entah kenapa, dia merasa lebih baik.

Yoona begitu menikmati kesendiriannya itu. Yang hanya ditemani oleh hembusan angin malam dan bintang-bintang yang berkelip indah di langit sana. Rasanya sudah lama Yoona tak merasakan suasana nyaman, tenang, dan hening seperti ini.

Saking nyamannya, Yoona tak sadar seseorang disana kini sedang tersenyum memperhatikannya. Namja itu berdiri di samping bangku taman tempat Yoona duduk dan bersandar. Namja itu tenggelam dalam dunianya. Melihat Yoona tersenyum dengan nyaman dan lega seperti itu membuat dirinya ikut tersenyum dan merasakan ketenangan yang sama.

“Aigoo! Nona! Aku mencari nona kemana-mana ternyata nona sedang duduk santai seperti itu disini.”pekik Sooyoung yang terlihat terengah-engah. Yeoja itu terlihat kelelahan mencari Yoona. “Sajangnim dan Samunim mencari anda, nona.”

“Aku hanya ingin bersantai sejenak, eonni. Kakiku begitu kelelahan.”rengek Yoona.

“Ayo, nona palli.”ujar Sooyoung sedikit panik kemudian segera berlari. Sooyoung akan seperti ini bila ada sesuatu hal yang penting. Dan sepertinya memang appa dan eomma Yoona begitu panik mencari putri satu-satunya itu hingga Sooyoung terkena batunya.

“Arraseo.”ungkap Yoona.

Yoona pun memakai sepatunya dengan terburu-buru. Sampai-sampai saat yeoja itu hendak berlari, sepatunya terlepas.

Dengan gesit, namja yang sedang memperhatikan Yoona sedari tadi itu berlutut dan memasangkan sebelah sepatu Yoona yang terlepas. Yoona hanya terpaku dan tersipu malu ketika namja itu memasangkan sepatunya. Hingga Yoona tak bisa menahan senyumnya karena adegan seperti ini dia kira hanya ada di dongeng dan film saja. Tapi kini, Yoona merasa bagaikan seorang putri. Yoona tak kuasa menahan degup jantungnya yang berdetak semakin cepat.

“Selesai.”ucap namja itu sambil tersenyum menatap Yoona.

“Kamsahamnida, Jongsuk-ssi.”balas Yoona sambil tersenyum lalu berjalan dengan lebih cepat karena Sooyoung sudah meneriakkan namanya berulang kali dan memintanya untuk cepat.

 

Sebelum masuk ke ballroom, Sooyoung memperhatikan Yoona dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Dia harus memastikan Yoona kembali memasuki ballroom tanpa ada yang kurang sedikitpun. Yoona harus sempurna.

Setelah merapikan sedikit rambut Yoona, Sooyoung membuka pintu ballroom dan mempersilahkan Yoona masuk.

“Yoona-ya.”panggil Choi Samunim.

“Mianhae, eomma. Aku hanya mencari angin keluar sebentar.”ucap Yoona sambil merasa bersalah.

“Gwenchana, ayo ikut eomma.”balas Choi Samunim lalu menuntun putrinya itu.

Yoona mulai merasa bingung. Kemana eomma-nya ini akan membawa dirinya. Yoona baru menemukan jawabannya ketika melihat appa dan oppa-nya sedang bercengkrama dengan orang-orang yang sama sekali tak dikenalnya. Disanalah langkah eomma-nya terhenti.

“Ini dia putriku, Choi Yoona.”ungkap Choi Sajangnim lalu mengenalkan Yoona pada pasangan suami istri yang usianya tak jauh berbeda dengan kedua orang tuanya. “Na-ya, kenalkan tuan dan nyonya Cho.”

Yoona memperkenalkan diri dengan senyuman yang tersungging di bibirnya. “Choi Yoona imnida.”

“Dari kecil sampai sekarang kau masih saja cantik bahkan lebih cantik.”puji Nyonya Cho.

“Dan ini Cho Kyuhyun, putra Cho Sajangnim.”lanjut Choi Sajangnim yang memperkenalkan Yoona pada putra semata wayang dari keluarga Cho. Namja yang 5 tahun lebih tua dari Yoona itu bernama Cho Kyuhyun.

Keduanya saling berjabat tangan dan saling memperkenalkan diri. Kini Yoona baru sadar apa maksud dari perkataan oppa-nya tadi.

Perkenalan dan perbincangan diantara dua keluarga itu tak berlangsung lama. Sekretaris Choi Sajangnim tiba-tiba datang lalu membisikkan sesuatu. Yoona dan Siwon hanya bisa menyimpan rasa penasarannya. Apa yang terjadi hingga senyum ayahnya-nya tiba-tiba surut dan wajah ayahnya-nya tiba-tiba pucat?

Tiba-tiba seorang namja datang ditengah-tengah pesta yang megah itu. Sosoknya mengejutkan banyak tamu yang hadir, terutama keluarga Choi, terkecuali Yoona. Dirinya sama sekali tak mengenal namja yang terlihat beberapa tahun lebih tua dari ayah-nya itu.

Namja itu kini berjalan menghampiri keluarga Choi dan mendekat ke arah Yoona lalu tersenyum padanya sambil membawa segelas wine. Suasana menjadi semakin tegang. Sampai-sampai para pengawal terutama Jongsuk dan Jonghyun sudah berjaga-jaga di dekat Yoona. Yoona bahkan merasa bahwa hanya dirinya sendiri yang tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi.

Langkah namja itu semakin mendekat dan semakin dekat dengan Yoona. Entah bagaimana, pada langkah terakhirnya, gelas wine yang dibawa oleh namja itu terjatuh begitu saja dari genggamannya. Wine yang terjatuh itu membasahi karpet mewah dan membasahi sedikit gaun Yoona. Tapi itu sama sekali tak menjadi masalah. Yang membuat suasana menjadi semakin tegang adalah ketika pipi Yoona mengeluarkan darah segar akibat pecahan gelas itu.

“Yoona-ya!”teriak Choi Samunim.

Melihat Yoona yang terluka membuat Jongsuk langsung berada di depan Yoona, menjadi perisai baginya. Menghalangi Yoona dari namja misterius itu.

“Bawa Yoona pergi dari ruangan ini.”ucap Choi Sajangnim yang tetap berusaha untuk tenang pada Jongsuk. “Jangan sampai kejadian ini tersebar di media apapun.”bisiknya pada Sekretaris Lee.

Yoona yang masih bertanya-tanya tiba-tiba dibawa pergi oleh Jongsuk, Jonghyun, dan Sooyoung. Ketiganya membawa Yoona dengan terburu-buru lalu meminta Yoona untuk masuk ke dalam mobil.

Yoona tentu menolak. Dia ingin tau apa yang sebenarnya terjadi. Dia menduga ada yang mencurigakan. Dan dugaannya itu semakin kuat ketika kedua pengawalnya dan asistennya membawa pergi Yoona entah kemana.

“Nona, gwenchana?”tanya Sooyoung panik melihat darah bercucuran dari pipi Yoona. “Ya! Dimana kotak obat??”tanya Sooyoung yang mencari-cari kotak obat namun dia belum juga menemukannya.

“Di dekat bagasi, nuna.”jawab Jonghyun.

Jongsuk yang berada di posisi pengemudi terus memperhatikan Yoona dengan cemas. Dia berulang kali menatap Yoona lewat kaca spion yang berada di tengah atas dashboard mobil. Dia tak kuasa, tak kuasa melihat Yoona terluka dan lagi Sooyoung yang begitu bergetar saat mengobati luka Yoona. Karena bagaimanapun juga, salah satu kelemahan Sooyoung adalah dia tak bisa melihat darah bercucuran seperti ini. Tangannya selalu bergetar, dia selalu merasa ketakutan.

“Gwenchana, eonni.”ungkap Yoona yang tak tega melihat Sooyoung menahan rasa takut dan phobianya terhadap darah seperti ini. Yoona mengambil peralatan medis dari tangan Sooyoung dan memegang lukanya dengan tisu agar Sooyoung tak melihat darahnya bercucuran.

Darahnya itu kembali menetes dan meninggalkan noda di gaun malamnya. Ketika hendak melihat lukanya itu lewat kaca spion, dia menangkap mata Jongsuk yang sedang memperhatikannya. Buru-buru mata Jongsuk kembali pada jalanan dihadapannya. Namja itu menambah kecepatan mobil yang dikendarai olehnya. Dia benar-benar tak sanggup melihat Yoona meringgis kesakitan seperti itu.

Sesampainya mereka di kediaman Choi, Jongsuk buru-buru menarik tangan Yoona. Dia meminta yeoja itu untuk duduk manis di ruang tamu menunggunya membawa kotak obat.

“Tahan sedikit, pasti akan terasa perih. Tapi setelah itu, lukamu akan sembuh dan kau akan baik-baik saja.”ujar Jongsuk lalu mengobati Yoona  perlahan.

“Kamsahamnida, Jongsuk-ssi.”balas Yoona. Entah berapa kali dalam sehari dia mengucapkan terima kasih pada namja yang ada dihadapannya itu. Baginya, Jongsuk memang merupakan sosok pahlawan. Yang selalu siap membantunya dan menolongnya dalam keadaan apapun.

 

***

“Dimana Yoona? Apa dia baik-baik saja?”tanya Choi Sajangnim yang terlihat panik.

“Dia baik-baik saja, Sajangnim. Nona Choi sudah tidur, mungkin dia kelelahan.”jawab Jongsuk.

Choi Sajangnim pun membuka pintu kamar putri kecilnya perlahan karena dia tak ingin membangunkan putrinya yang sudah terlelap dengan pulasnya. Dia mengelus kepala putrinya dengan lembut lalu mengecup kening Yoona dengan penuh kasih sayang.

“Jongsuk-ah, tolong jaga putriku. Dia putri kecilku satu-satunya, aku tak sanggup melihat Yoona-ku terluka.”

“Ne, sajangnim. Saya akan selalu menjaga Nona Choi dengan baik.”

“Abeoji..”panggil Siwon yang tiba-tiba masuk ke kamar Yoona.

“Untung adikmu baik-baik saja. Abeoji tak bisa membayangkan bila sesuatu terjadi padanya.”

“Apa yang harus kita lakukan abeoji?”tanya Siwon.

“Kajja, adikmu butuh istirahat.”lanjut Choi Sajangnim lalu membawa Siwon pergi.

 

Ruang kerja Choi Sajangnim malam ini begitu penuh. Seluruh keluarga Choi berkumpul terkecuali, Yoona. Selain itu, Sekretaris Lee selaku sekretaris Choi Sajangnim yang merupakan tangan kanannya, Jongsuk dan Sooyoung selaku pengawal dan tangan kanan Yoona, juga ikut berkumpul. Mereka membicarakan kejadian tak terduga yang tadi terjadi.

“Untuk apa anak itu datang? Dan apa maksudnya menghancurkan acara pesta ulang tahun perusahaan seperti itu?”ucap Choi Seung Jae murka.

“Yeobo, tenanglah.”Park Min Jung, istri Choi Seung Jae mencoba menenangkannya.

“Abeonim, apa mungkin…ajubeonim datang untuk membalas dendam? Dia mengarah pada Yoona, dia mengarah pada putriku buktinya dia melukai Yoona seperti tadi. Apakah kalian ingat ketika dia meninggalkan rumah ini, apa yang dia katakan?”

“Jaga ucapanmu, Mi Yeon-ah.”

“Eomeoni…”

“Sekretaris Lee, cari tau apa motif dibalik kejadian itu sebenarnya.”ungkap Choi Sajangnim sambil mengusap wajahnya. “Yang harus kita pikirkan sekarang adalah jangan sampai Yoona tau hal ini dan kita harus waspada.”

“Tae Seok-ah, kirim Yoona untuk sekolah di luar negeri untuk sekarang ini. Selagi kita menyelesaikan masalah dengan Tae Hyun.”ujar Choi Seung Jae.

“Abeonim, mengirim Yoona jauh dari pengawasan kita bukankah lebih membahayakan?”sanggah Mi Yeon yang tidak setuju. Jelas dia tidak setuju melihat putrinya jauh dari pandangannya.

“Eomoni setuju dengan pendapat abeoji. Kita tidak punya pilihan lain, lagipula Yoona harus mendapat pendidikan yang bagus agar dia bisa menjalankan perusahaan dengan Siwon.”kata Min Jung dengan berat hati.

“Jongsuk-ah, Sooyoung-ah, kalian sanggup menjaga Yoona?”

“Ne, kami siap Choi Sajangnim.”balas keduanya bersamaan.

“Baiklah kalau begitu. Aku akan mengurus semuanya, aku akan siapkan sekolah dan tempat tinggal untuk Yoona disana.”kata Siwon.

“Siwon-ah, pernikahanmu dengan Fanny, harus di percepat dan kalian harus segera bekerja di perusahaan.”

“Abeoji.”ucap Siwon tak percaya. Padahal pernikahan keduanya direncakan masih 3 bulan yang akan datang. Tapi, melihat raut wajah dan mendengar nada ayah-nya yang serius itu membuat Siwon tak bisa menolak. “Ne, araseo.”

“Jongsuk-ah, pastikan tidak ada seorang pun yang mengetahui identitas Yoona yang sebenarnya. Mengerti?”

“Ne, Sajangnim.”

 

Choi Tae Seok mau tak mau harus mengirimkan putrinya dan membuatnya jauh dari Yoona. Apa yang dikatakan istrinya memang ada benarnya, mengirim Yoona jauh dari pengawasannya tentu lebih membahayakan Yoona. Tapi, dia takut, takut kehadiran Tae Hyun yang tiba-tiba itu malah membahayakan Yoona. Karena diantara mereka semua, Yoona-lah yang paling mudah untuk diserang dan Yoona-lah salah satu titik kelemahan dari seorang Choi Tae Seok.

Siwon yang sudah dewasa dan mengerti semuanya sulit untuk ditembus oleh Tae Hyun. Tapi Yoona? Putri kecilnya itu masih polos dan lugu. Dia begitu positif kepada setiap orang disekitarnya. Yoona yang terlalu baik hati terhadap siapapun sekaligus orang yang belum dikenalnya. Yoona begitu ceroboh dan dia tak tau siapa Tae Hyun sebenarnya.

Tanpa perlu diberitahu istrinya pun, Tae Seok tau. Dia sangat tau, kedatangan namja itu bukan hanya sekedar berkunjung. Melainkan, untuk membuktikan perkataannya belasan tahun yang lalu.

***

 

Keesokan harinya, banyak sekali hal mengejutkan yang terjadi saat sarapan pagi berlangsung di kediaman Choi, terutama bagi Yoona. Dia mendengar dua kabar yang begitu mengejutkan baginya. Pertama, tentang pernikahan kakaknya yang dipercepat hingga 3 hari ke depan. Kedua, tentang studi-nya yang tiba-tiba dilanjutkan di luar negeri itu. Padahal Yoona sedang menempuh pendidikan sarjana di Korea dan berencana melanjutkan gelar master di luar negeri.

Tapi, jika sebuah keputusan telah keluar dari mulut Choi Tae Seok, Yoona dan yang lain bisa apa? Yoona tak bisa menolak keputusan ayahnya.

Belum lagi, dugaan Yoona ada benarnya. Ayahnya mengenalkan dirinya pada Kyuhyun karena mereka berdua akan dijodohkan. Buktinya, namja itu kini duduk dan sarapan di meja yang sama dengan dirinya. Layaknya Siwon dengan Tiffany. Awal-awalnya, keduanya dikenalkan. Lalu keduanya di set untuk melakukan banyak hal bersama. Hingga akhirnya Siwon dan Tiffany saling mencintai satu sama lain dan pernikahan pun ada di depan mereka.

Tapi, apakah itu akan berlaku pada Yoona? Dia sendiri tak yakin. Yoona belum ingin menjalin hubungan apapun dengan namja apapun. Apalagi soal pertunangan bahkan pernikahan, hal itu sama sekali tak terbesit dalam pikiran Yoona.

Yoona hanya ingin menikmati hidupnya. Jika dipikir-pikir, keputusan ayahnya-nya mengirim Yoona sekolah di luar negeri tidak buruk. Yoona akan merasakan kebebasan dan jauh dari orang-orangnya Choi Sajangnim. Dia tak lagi harus mendapatkan pengawalan yang super ketat. Dia tak lagi harus menjaga perilakunya dan dia bebas mengekspresikan dirinya.

Setidaknya, itulah yang Yoona pikirkan. Semua akan baik-baik saja dan akan menyenangkan. Meskipun ketiga orang terdekatnya itu tetap ikut bersamanya. Namun, Jongsuk, Jonghyun, dan Sooyoung sudah dia anggap sebagai kakak juga teman. Jadi Yoona tak perlu khawatir.

 

“Fanny-ah, kau tak keberatan kan dengan keputusan abeoji?”tanya Siwon dengan hati-hati. Tifanny yang ikut sarapan bersama keluarga Choi juga begitu terkejut dengan keputusan calon ayah mertuanya itu. Lagipula, ayah dan ibunya juga ingin segera melihat dirinya memakai gaun pengantin dan mendapatkan seorang cucu. Jadi, tak ada alasan lagi baginya untuk menolak. Dia mencintai Siwon sepenuh hati dan ingin segera menjadi istri dari seorang Choi Siwon.

“Tentu aku setuju, aku yakin keputusan Choi Sajangnim sangat tepat dan baik untuk semuanya. Choi Sajangnim pasti memikirkan semuanya matang-matang.”jawab Tiffany dengan yakin tanpa keraguan sedikitpun.

“Baguslah kalau begitu. Mulai sekarang jangan panggil Choi Sajangnim dan Choi Samunim lagi. Kau kan sudah menjadi bagian keluarga ini, Fanny-ah. Panggil abeonim dan eomeonim.”lanjut Choi Samunim.

“Ne, eomeonim.”

“Chukkae, oppa, eonni.”ungkap Yoona yang ikut berbahagia.

“Na-ya, kau dan Kyuhyun bisa membantu persiapan pernikahan Siwon dan Tiffany. Pernikahan di percepat tentu banyak hal yang harus dilakukan.”ungkap Park Min Jung.

“Halmeoni benar, kau bisa menjadi Maid of honour dan Kyuyun bisa menjadi Bestman-ku.”ungkap Siwon.

 

Segala persiapan benar-benar dilakukan sebaik mungkin oleh dua keluarga besar itu. Terutama Siwon dan Tiffany. Yoona dan Kyuhyun juga ikut membantu. Meskipun keduanya masih canggung karena mereka baru saling mengenal. Kyuhyun sendiri merupakan adik kelasnya saat kuliah dulu di Inggris.  Dimana Siwon dua tahun lebih tua darinya. Namun, keduanya sangat akrab dan ternyata kedua orang tua mereka merupakan rekan bisnis.

Hingga satu hari, kedua keluarga besar tersebut merencanakan perjodohan diantara kedua putra putri mereka. Yoona dan Kyuhyun. Siwon tentu setuju dengan keputusan orang tuanya. Siwon sangat mengenal Kyuhyun. Dia namja yang baik, bertanggung jawab, dan sangat serasi dengan Yoona.

Sudah menjadi lah yang lumrah perjodohan seperti ini dikalangan pengusaha kaya. Mereka menjodohkan anak mereka dengan pengusaha kaya atau orang-orang yang berkuasa lainnya untuk memperbesar bisnis mereka. Itu pula lah yang dua keluarga itu lakukan, selain keduanya merupakan teman baik.

Yoona tak bisa menolak tentang perjodohan ini. Meskipun kedua orang tuanya belum memberitau secara jelas tentang perjodohan ini, Choi Tae Seok dan Cho Hyun Jae memberikan waktu untuk Kyuhyun dan Yoona untuk saling mengenal.

Hari ini Yoona dan Kyuhyun ikut bersama Tiffany dan Siwon untuk mencoba beberapa gaun pengantin yang sudah dibuat oleh desainer terkenal di Korea. Sekaligus untuk memiih gaun yang akan Yoona kenakan dan tuxedo yang akan Kyuhyun kenakan.

“Eonni, neomu yeppo.”puji Yoona ketika melihat Tiffany dengan balutan gaun pengantin yang begitu indah. Siwon pun terlihat takjub hingga ia tak berkedip untuk beberapa saat.

“Gomawo. Bagaimana menurutmu, oppa?”tanya Tiffany yang masih memandangi pantulan dirinya di cermin.

“Kau begitu cantik. Aku tak sabar melihatmu memakai gaun itu di hari pernikahan kita.”ungkapnya.

“Baiklah, aku ambil yang ini. Na-ya, ayo pilih gaun mana yang akan kau kenakan nanti.”kata Tiffany girang.

Yoona melihat-lihat beberapa gaun yang indah hinga dia kebingungan harus memilih yang mana. Tiba-tiba dia merasa membutuhkan sosok Sooyoung disampingnya. Sooyoung pasti bisa memilihkan satu diantara gaun-gaun indah ini untuknya.  Sooyoung, Jongsuk dan Jonghyun untuk pertama kalinya tak ada disamping Yoona. Choi Tae Seok mempercayakan Yoona pada Kyuhyun hingga ketiga orang yang ditugaskan untuk menjaga dan selalu berada di samping Yoona itu pun mendapatkan waktu bebas dari tugas.

“Kyuhyun-ah, kelihatannya Yoona kebingungan. Mungkin kau bisa membantunya mencari gaun selagi aku dan Fanny melihat-lihat aksesoris.”ujar Siwon. Kyuhyun yang duduk sambil terpaku dengan gadget-nya pun berdiri dan mengikuti perkataan Siwon. “Ayolah, jangan kaku seperti itu.”lanjut Siwon yang berbisik pada Kyuhyun dan mengedipkan sebelah matanya.

“Kau terlihat kebingungan.”ungkap Kyuhyun.

“Hmm begitulah. Terlalu banyak gaun indah disini. Sampai-sampai aku tak tau harus memilih yang mana.”jawab Yoona polos.

Kyuhyun tersenyum melihat tingkah Yoona yang terlihat polos itu. Kyuhyun ikut melihat-lihat gaun yang ada disana. Sebisa mungkin, dia ingin memilihkan gaun yang indah untuk yeoja yang dimatanya indah pula.

“Bagaimana kalau yang ini?”kata Kyuhyun dengan gaun indah berwarna soft pink selutut dengan neckline off shoulder. Gaun yang Kyuhyun pilih cukup simple, namun pita yang melingkar dibagian pinggang dan sedikit ornamen semakin mempercantik gaun itu.

“Akan ku coba.”balas Yoona.

Kyuhyun begitu tercengang ketika melihat Yoona mencoba gaun pilihannya. Yeoja itu terlihat begitu cantik membuatnya semakin terpesona.

“Kyuhyun-ssi, apakah aku terlihat buruk dengan gaun ini?”tanya Yoona yang sedikit tak percaya diri karena dia melihat Kyuhyun menatapnya seperti itu.

“Kau sangat cantik, Yoona-ssi.”

“Gomawo, kalau begitu aku akan memilihkan pakaian untukmu.”kata Yoona.

Yoona berlari kecil meninggalkan Kyuhyun lalu mencarikan kemeja, dasi, dan jas untuk Kyuhyun. Hingga pilihannya jatuh pada kemeja putih, jas berwarna abu-abu dan dasi berwarna soft pink.

“Bagaimana? Aku sengaja memilih dasi berwarna soft pink agar kita terlihat serasi.”ungkap Yoona.

“Aku setuju.”jawab Kyuhyun begitu saja.

“Kyuhyun-ssi, kau langsung setuju? Kau tak ingin mencoba dulu? Kau tak takut pilihanku ini salah?”tanya Yoona heran.

“Tak perlu. Aku percaya pada pilihanmu.”jawabnya sambil tersenyum. Yoona yang masih tak mengerti dan heran hanya bisa tersenyum mendengar jawaban Kyuhyun.

Setelah membeli gaun dan berbagai aksesoris lainnya, mereka pergi ke sebuah studio. Studio tari tepatnya. Mereka berempat berlatih berdansa sebelum hari pernikahan tiba. Karena salah satu acara di resepsi pernikahan megah itu adalah wedding dance. Dimana fisrt dance akan dilakukan oleh kedua mempelai, lalu dilanjutkan dengan maid of honour dan bestman.

Yoona sempat kesal ketika oppa-nya meminta Yoona untuk berdansa dengan Kyuhyun dipernikahannya nanti. Pertama, Yoona benci berdansa. Kedua, dia adalah pedansa yang buruk. Yoona tak bisa berdansa. Dan yang terakhir, dia harus berdansa dengan namja yang belum dia kenal dan tepatnya namja itu adalah calon tunangannya nanti.

Namun, karena hari itu adalah hari bahagia bagi oppa-nya, Yoona mau tak mau harus mengikuti permintaan oppa-nya. Sampai-sampai oppa-nya membawa dia dan Kyuhyun untuk ikut berlatih berdansa bersama dirinya dan Tiffany.

“Percayalah, aku tak bisa berdansa dan aku adalah pedansa yang buruk.”ungkap Yoona memperingatkan Kyuhyun sebelum sesuatu yang buruk terjadi pada namja itu.

“Kau tak akan menginjak kakiku, kan?”canda Kyuhyun yang kemudian melingkarkan lengannya di pinggang Yoona.

“Berdoalah agar aku tak menginjak kakimu, Kyuhyun-ssi.”balas Yoona sambil tersenyum.

 

***

Hari yang dinantikan pun akhirnya datang juga. Hari pernikahan yang begitu ditunggu-tunggu dan menjadi pernikahan termegah di tahun ini akhirnya tiba. Bukan hanya dari pihak dua keluarga yang begitu menantikan hari ini, tapi dari masyarakat luas pun begitu menantikan pernikahan yang dikabarkan menjadi pernikahan termegah di tahun ini. Ya, hari ini adalah hari pernikahan Siwon dan Tiifany.

Selain kedua mempelai, Yoona pun begitu terlihat sibuk hari ini.  Selain dia menyiapkan kata-kata untuk sambutannya nanti, dia juga begitu gugup karena dia harus berdansa dengan Cho Kyuhyun. Dia takut membuat kesalahan seperti saat latihan dan mengacaukan acaranya.

“Anda terlihat tegang, nona.”ucap Sooyoung yang membantu Yoona memasangkan anting di telinganya.

“Entahlah, padahal bukan aku yang menikah tapi mengapa aku ikut gugup dan tegang seperti ini.”balas Yoona.

“Noona, Choi Samunim memanggilmu.”ungkap Jonghyun.

Setelah selesai memasangkan aksesoris untuk Yoona, Sooyoung pun pamit untuk menemui Choi Samunim dengan Jonghyun. Setelah memastikan ruangan ini kosong dan pintunya tertutup, Yoona pun mencoba berlatih berdansa di depan cermin. Dia mencoba mengingat-ngingat apa saja yang telah dia pelajari. Namun dia merasa masih salah melakukannya.

“Aish.”pekik Yoona yang lama-lama merasa frustasi.

Seseorang mengetuk pintu namun Yoona tak mendengar. Yoona tetap fokus berlatih di depan cermin. Hingga akhirnya, orang yang mengetuk pintu tersebut Yoona itu mau tak mau harus masuk ke ruangan Yoona untuk mengatakan bahwa acara akan dimulai sekaligus menjemput yeoja itu.

“Nona…”

Orang yang mengetuk pintu itu adalah Jongsuk. Ketika dia membuka pintu, dia melihat Yoona sedang berlatih berdansa di depan cermin. Jongsuk melihat Yoona yang masih kaku saat berdansa. Dia juga melihat Yoona terlihat sedikit frustasi karena salah melangkah.

“Nona..”panggilnya lagi.

“Omona, Jongsuk-ssi.”ucap Yoona yang terkejut sekaligus malu ketika dia tertangkap basah sedang berlatih dansa seperti ini.

“Perlu ku bantu?”tawar Jongsuk yang menawarkan diri untuk membantu Yoona berlatih. Yoona sedikit ragu menerima uluran tangan Jongsuk. Tapi, akhirnya dia menganggukkan kepala dan membiarkan Jongsuk berdansa bersamanya.“Ikuti saja aku, nikmati musiknya, dan percayakan padaku untuk menuntunmu, nona.”

Yoona mengangguk. Dia mencoba untuk santai dan mengikuti langkah Jongsuk.  Dia mempercayakan semuanya pada Jongsuk dan membiarkan namja itu yang menuntunnya. Sesekali Yoona menginjak kaki Jongsuk. Jongsuk mau tak mau harus menahan rasa sakitnya itu. Keduanya pun tertawa dan kembali meneruskan dansa mereka. Sedikit demi sedikit Yoona mulai mengerti dan merasakan langkah-langkahnya mengikuti irama.

Yoona tersenyum karena akhirnya dia bisa melakukan dansa dengan benar. Hingga akhirnya tak sengaja kedua mata mereka bertemu. Seolah larut dalam suasana, keduanya terus berdansa dan mata mereka masih bertatapan satu sama lain. Jongsuk yang tersenyum dan tak pernah melepaskan pandangannya pada Yoona membuat Yoona terpaku, terkunci, dan merasakan sesuatu yang membuat dadanya berdegup lebih kencang dari biasanya. Keduanya begitu larut dalam perasaan dan lamunannya.

 

Kyuhyun yang berniat menyusul Yoona dikejutkan dengan apa yang dia lihat dengan kedua matanya sendiri. Perasaan Kyuhyun menjadi tak karuan ketika melihat Yoona berdansa dengan seorang namja. Namja yang dia ketahui merupakan salah satu pengawal Yoona, Lee Jongsuk. Kyuhyun benar-benar tercengang melihat Yoona bisa berdansa dengan indahnya. Jauh berbeda ketika sedang berdansa dengannya. Pelatih dansa terkenal sekalipun ternyata kalah oleh seorang Lee Jongsuk. Benar-benar tak bisa dipercaya.

Terlebih, Yoona tak pernah tersenyum padanya seperti itu dan dia juga tak pernah menatapnya seperti Yoona tersenyum dan menatap Jongsuk. Entah mengapa, Kyuhyun merasa bahwa dirinya cemburu.

“Yoona-ssi.”panggilnya,

Suara Kyuhyun membuat keduanya tersadar dan kembali ke dunia nyata. Yoona yang terkejut melihat kehadiran Kyuhyun membuatnya segera melepas tangan Jongsuk. Jongsuk yang melihat Kyuhyun membungkukkan badannya lalu sedikit menjauh dari Yoona.

“Kajja, acara akan segera dimulai.”ungkapnya.

Yoona mengangguk lalu berjalan disamping Kyuhyun meninggalkan Jongsuk seorang diri. Sebelum meninggalkan ruangan itu, Kyuhyun sempat menatap Jongsuk beberapa detik kemudian membalikkan badannya dan pergi dengan Yoona ke acara resepsi.

Jongsuk merasa tatapan itu adalah tatapan mengajak dirinya untuk berperang. Berperang untuk apa? Untuk mendapatkan Yoona? Tanpa berperang sekalipun dirinya telah kalah. Dia tak bisa mendapatkan Yoona. Jongsuk jelas tau siapa Kyuhyun sebenarnya. Jongsuk benar-benar tau bahwa dia tak ada apa-apanya bila harus dibandingkan dengan Kyuhyun yang memiliki segalanya. Untuk apa Kyuhyun mengibarkan bendera perang terhadapnya? Toh Yoona jelas-jelas akan menjadi milik Kyuhyun bagaimanapun caranya.

 

Resepsi pernikahan berjalan dengan lancar. Pidato singkat Yoona begitu menyentuh hati para undangan yang hadir. Dan ketika dance wedding berlangsung pun Yoona mampu berdansa dengan baik. Meskipun tak dapat dipungkiri Kyuhyun merasa tak tenang saat berdansa dengan Yoona. Pikirannya masih terpenuhi dengan kejadian yang dilihatnya. Dia merasa posisinya terancam. Kyuhyun takut Yoona jatuh hati pada pengawalnya itu. Saat dansa berlangsung pun, Yoona tak menatap matanya. Mata Yoona fokus pada hal lain yang entah siapa dan apa.

Sepanjang dansa berlangsung, pikiran Yoona masih melayang pada saat dia dan Jongsuk berdansa bersama. Dia merasa ada yang aneh. Ada perasaan aneh yang dia tak rasakan ketika dia berdansa dengan Kyuhyun. Sesekali, dia menangkap sosok Jongsuk yang sedang mengobrol dengan Jonghyun. Namun, Jongsuk yang merasa diperhatikan tiba-tiba menangkap Yoona yang sedang menatapnya. Jongsuk pun tersenyum lalu mengacungkan jempolnya. Membuat Yoona salah tingkah dan mencoba konsen kembali pada dansanya dengan Kyuhyun.

“Rupanya, dansamu tak buruk juga sekarang.”ucap Kyuhyun.

“Aku berlatih dengan keras agar bisa berdansa dengan baik.”jawab Yoona.

 

Semua tamu yang hadir bertepuk tangan ketika wedding dance selesai. Yoona yang hendak duduk pun dicegah oleh ayah-nya.

“Ayo, ikut appa dan eomma. Appa dan eomma belum sempat menyapa semua tamu undangan. Ayo, Kyuhyun.”ujar Choi Sajangnim.

Yoona tak bisa menolak. Dirinya dan Kyuhyun berdiri di samping Choi Sajangnim dan Choi Samunim. Yoona tau, kini giliran dirinya dan Kyuhyun yang dikenalkan oleh appa-nya sebagai calon pasangan yang serasi. Sebagai penerus dari Kangsan Group dan CJ Group.            “Kalian begitu serasi. Tae Seok-ah, apakah mereka berdua ini sepasang kekasih? Kapan mereka berdua akan menyusul Siwon dan Tiffany?”tanya salah satu pemegang saham Kangsan Group.

Yoona hanya mencoba untuk tersenyum tanpa menjawab pertanyaan itu. Jelas dia dan Kyuhyun bukanlah pasangan kekasih. Yoona baru mengenal namja itu dalam beberapa hari ini. Lama-lama, Yoona merasa kesal dengan sikap ayahnya yang selalu seenaknya tanpa meminta persetujuan darinya terlebih dahulu.

 

***

Dua hari selang pernikahan Siwon dan Tiffany, keluarga Choi menghabiskan waktu makan malam bersama seperti biasanya. Dengan Tiffany sebagai anggota keluarga Choi yang baru, juga Kyuhyun yang belakangan ini kadang menghabiskan waktu sarapan pagi bersama keluarga Choi kini juga ikut makan malam bersama.

Di tengah-tengah suasana makan malam tersebut, Choi Sajangnim mengungkit-ngungkit soal hubungan Yoona dan Kyuhyun. Yang entah kenapa membuat mood Yoona menjadi berubah. Padahal besok dia akan meninggalkan rumahnya dan melanjutkan studi di Inggris.

“Kau dan Kyuhyun terlihat sangat serasi, Na-ya. Kemunculan kalian berdua di pesta pernikahan Siwon dan Tiffany membuat banyak media yang menyorot kalian dan banyak dari rekan bisnis appa yang mengatakan bahwa kalian berdua sangat serasi.”

Yoona menghentikan aktivitas makannya sejenak.

“Kyuhyun adalah teman sekaligus kakak yang baik.”jawabnya.

“Appa akan merasa sangat senang jika kelak appa memiliki menantu seperti Kyuhyun.”

“Anda terlalu berlebihan, sajangnim.”balas Kyuhyun.

“Na-ya, appa serius. Kalian berdua sangat serasi. Appa ingin melihat kau bertunangan dengan Kyuhyun lalu menikah dengannya.”ungkap Choi Sajangnim.

“Appa..”ucap Yoona yang terlihat kesal dan muak. “Aku baru mengenal Kyuhyun dan usiaku terlalu muda jika memikirkan pertunangan apalagi pernikahan.”bantah Yoona yang berusaha untuk tetap tenang menghadapi ayahnya.

“Na-ya, pertunangan bisa dilakukan secepatnya, soal pernikahan kita bisa merencanakannya nanti.”

“Cukup appa. Sekarang ini aku tak ingin membahas itu. Berikan aku dan Kyuhyun waktu untuk saling mengenal satu sama lain sebagai teman. Aku ingin konsentrasi terhadap sekolahku. Setelah aku lulus nanti, baru akan ku pikirkan itu.”jawab Yoona.

“Na-ya..”panggil Choi Samunim yang mencoba menenangkan putrinya.

“Maaf masih banyak yang harus aku urus. Permisi.”ungkap Yoona lalu meninggalkan meja makan begitu saja.

“Yoona-ya!”bentak Choi Sajangnim yang merasa tingkah laku putrinya itu tak bisa ditoleransi lagi.

Yoona tak mendengarkan ayahnya dia meneruskan langkahnya menjauhi ruang makan dan seluruh orang yang ada disana.

“Jongsuk-ssi, kajja. Aku ingin pergi ke suatu tempat.”pinta Yoona.

Jongsuk benar-benar heran. Yoona tiba-tiba menghampirinya dan mengajaknya untuk pergi di malam hari seperti ini. Padahal dia tau bahwa acara makan malam itu belum selesai.

“Ayo!”bentaknya pada Jongsuk.

Yoona yang terlihat kesal langsung masuk ke dalam mobil. Jongsuk pun akhirnya masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi.

 

“Nona! Nona mau kemana?”tanya Sooyoung ketika melihat Jongsuk dan Yoona menaiki mobil.

“Eonni, aku butuh waktu sendiri. Jebbal.”

“Nona, ijinkan aku untuk menemanimu.”pinta Sooyoung.

“Ani, aku ingin pergi sendiri. Cukup Jongsuk yang menemaniku. Aku butuh waktu untuk menenangkan diri.”balas Yoona. “Ayo, Jongsuk-ssi.”lanjut Yoona.

Jongsuk mengisyaratkan pada Sooyoung untuk mengikuti permintaan Yoona dan dia akan memastikan bahwa Yoona akan baik-baik saja bersamanya. Sooyoung akhirnya menyerah dan membiarkan keduanya pergi.

“Nona, kita akan pergi kemana?”tanya Jongsuk.

“Naneun mollayo. Bawa aku kemanapun sesukamu. Yang jelas aku ingin menenangkan diri.”

 

Jongsuk pun membawa Yoona ke suatu tempat. Tepatnya, ke tepi Sungai Han. Setidaknya tempat itu lah yang terlintas dalam benaknya. Menurut Jongsuk, pemandangan di tepi Sungai Han saat malam hari sangatlah indah. Pemandangan sekaligus city light kota Seoul terlihat begitu indah jika dilihat dari tepi Sungai Han. Dan dia berharap, Yoona bisa menenangkan diri dan pikirannya seperti yang Yoona inginkan.

“Sudah sampai, Nona.”

Yoona awalnya enggan untuk turun dari mobil. Melihat hal itu, Jongsuk turun dari mobil lalu membuka pintu belakang mobil dan mengajak Yoona untuk turun.

“Ayo, nona. Aku pastikan nona tak akan menyesal.”

Yoona pun mengikuti Jongsuk dan dia benar-benar terkejut dengan pemadangan yang ada di depan matanya. Yoona tersenyum sambil merasakan angin malam yang begitu menyejukkan.

“Jadi, apa yang membuat nona melarikan diri dari acara makan malam? Aku tak menyangka nona berani melakukan itu jika tak ada hal yang serius.”tanya Jongsuk.

“Entahlah, terkadang aku merasa muak dengan perlakuan appa yang seenaknya padaku. Mentang-mentang aku selalu menuruti mau appa, appa menjadi seenaknya dan melakukan semua hal tanpa meminta persetujuanku lebih dulu.”jawab Yoona.

“Maksudmu, tentang Kyuhyun-ssi?”tanya Jongsuk hati-hati.

Yoona menganggukkan kepala. “Oppa dan Tiffany eonni mungkin bisa saling menyukai karena perjodohan yang appa lakukan, tapi aku belum tentu begitu. Meskipun aku tau pada akhirnya aku harus menikah dengan Kyuhyun, aku tak mau terburu-buru seperti ini. Bukankah cinta itu tak bisa dipaksakan?”

“Nona, Choi Sajangnim mungkin melihat bahwa Kyuhyun itu namja yang baik, namja yang berasal dari keluarga terpandang, berpendidikan, juga memiliki karakter yang baik. Tentu Choi Sajangnim ingin namja seperti Kyuhyun untuk menjadi pendamping putri yang sangat beliau sayangi. Sajangnim tak ingin putrinya salah pilih dan masa depan putrinya hancur.”jelas Jongsuk seolah dia kini menelan pil yang amat pahit. Membuat dirinya semakin ingat pada kenyataan dan mengubur segala angannya.

“Tapi…”

“Cinta akan datang jika terbiasa. Mungkin itulah yang sajangnim pikirkan.”lanjut Jongsuk.

Yoona menghela nafas panjang-panjang. Apa yang dikatakan Jongsuk itu benar. Semua yang dikatakan Jongsuk benar. Dirinya terlalu kekanak-kanakan.

“Pikirkanlah, selagi nona menenangkan diri aku akan pergi membeli sesuatu sebentar. Hubungi aku jika ada apa-apa.”ucap Jongsuk.

 

Yoona mengangguk dan membiarkan Jongsuk pergi. Jongsuk pergi ke sebuah kedai kecil untuk membeli dua cup coklat panas. Dia tau bahwa coklat dapat merubah mood dan membuat hati menjadi lebih tenang. Namun, ponselnya tiba-tiba berdering. Nama Siwon yang tertera di layar ponselnya.

“Ne, Yoona sedang bersamaku, hyung. Kami sedang ada di tepi Sungai Han. Baiklah. Aku mengerti.”ucap Jongsuk kemudian menutup telepon dan menyimpan ponselnya kembali.

Dia tetap membeli dua cup coklat panas seperti yang sudah dia rencanakan sebelumnya. Ketika Jongsuk kembali, dia melihat Yoona tak lagi sendiri. Dia duduk dengan seorang namja disampingnya. Namja yang ia yakini adalah Cho Kyuhyun.

 

“Aku tau kau sangat kesal dengan keputusan Choi Sajangnim.”ucap Kyuhyun.

“Maafkan aku, Kyuhyun-ssi jika aku menyinggung perasaanmu.”

“Ani, sama sekali tidak. Aku juga merasa kalau semuanya terkesan terlalu terburu-buru. Aku juga baru mengenalmu dan aku ingin lebih mengenalmu, Yoona-ssi.”balas Kyuhyun. “Kau tak perlu memikirkan tentang hubungan kita kedepannya nanti seperti apa. Sekarang, mari kita berteman dengan baik. Setuju?”lanjut Kyuhyun sambil mengajukan kelingkingnya sebagai simbol pertemanan.

“Setuju.”jawab Yoona yang kemudian mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Kyuhyun menandakan bahwa keduanya resmi berteman.

“Kalau begitu, kau harus memanggilku oppa. Aku kan lebih tua darimu.”pinta Kyuhyun.

“Arraseo, oppa. Kyuhyun oppa.”kata Yoona lalu keduanya tersenyum. Yoona dan Kyuhyun merasa terlepas dari beban yang mereka pikul. Berteman seperti ini membuat Yoona merasa cukup nyaman bila berada dekat Kyuhyun.

Jongsuk menatap pemandangan yang ada di hadapannya dengan perih. Dia semakin merasa bahwa dirinya tak mendapatkan sedikit pun celah untuk mendapatkan Yoona. Lagi-lagi, dia harus segera bangun dari mimpinya dan kembali pada dunia nyata.

Jongsuk pun memberanikan diri untuk menghampiri keduanya. “Nona, aku membelikan ini untuk nona dan untuk tuan Kyuhyun.”ucap Jongsuk dengan getir.

“Coklat panas? Aigoo kau tau sekali aku sangat menyukai coklat panas. Dan coklat panas mampu mengusir mood jelekku.”sambut Yoona dengan girang.  Yoona menerima dua cup coklat panas itu lalu memberikan satu cup untuk Kyuhyun. “Kamsahamnida, Jongsuk-ssi.”

“Kamsahamnida, Jongsuk-ssi.”ungkap Kyuhyun sambil tersenyum.

“Nona berhubung sudah ada tuan Kyuhyun disini, lebih baik aku pergi dan kembali ke kediaman Choi Sajangnim.”

“Kenapa begitu? Kita bisa mengobrol bersama. Iya kan, oppa?”

Kyuhyun hanya mengangguk. Sebenarnya dia tak ingin ada Jongsuk diantara dirinya dan Yoona. Tapi, Yoona telah berkata demikian, Kyuhyun tak bisa menolak dan berpura-pura setuju dengan Yoona.

“Tidak perlu nona, anda dan tuan Kyuhyun butuh waktu berdua untuk lebih saling mengenal satu sama lain.”jawab Jongsuk. Berada diantara mereka berdua hanya akan membuat dirinya terluka.

“Kau tak perlu khawatir Jongsuk-ssi. Aku dan Yoona akan mengobrol sampai coklat panas kami habis dan aku akan membawa Yoona pulang dengan selamat. Kau bisa kembali dan beristirahat.”ucap Kyuhyun.

Jongsuk membungkuk pada keduanya lalu pergi. Sepanjang jalan, Jongsuk memegang dadanya yang terasa sesak dan sakit. Melihat Yoona dan Kyuhyun bersama seperti itu, rasanya dia tak sanggup. Namun, dia harus belajar untuk terbiasa. Karena hal yang dia alami tadi belum seberapa.

 

***

 

Keberangkatan Yoona tinggal beberapa menit lagi. Keluarga Choi beserta keluarga Cho bersama-sama mengantar Yoona ke bandara. Choi Samunim begitu sedih ketika dia harus melepas putri kesayangannya dan membiarkan Yoona jauh darinya.

“Jaga dirimu baik-baik, Na-ya. Kau harus makan teratur dan menjaga kesehatanmu.”

“Arraseo, eomma. Kau tak perlu khawatir. Ada Sooyoung eonni, Jongsuk, dan Jonghyun yang menemaniku.”

“Yoona-ya, oppa sudah meminta bantuan pada teman oppa untuk membantumu disana. Kau tak perlu khawatir, adik teman oppa juga seumuran denganmu dan dia sekolah di universitas yang sama denganmu. Namanya Kwon Yuri. Kau bisa berteman baik dengannya. Jika ada apa-apa, hubungi oppa.”ungkap Siwon panjang lebar.

“Ne, oppa.”

Yoona pun memeluk keluarganya satu persatu. Tak lupa dia juga berpamitan pada Cho Sajangnim dan Cho Samunim, juga Kyuhyun.

Kyuhyun pun memeluk Yoona sebelum yeoja itu meninggalkannya. Entah mengapa, dia merasa begitu kehilangan dan dia khawatir terhadap Yoona.

“Jaga dirimu baik-baik. Aku akan mengunjungimu sesekali.”

“Ne, gomawo oppa.”jawab Yoona sambil tersenyum.

 

“Ku titipkan Yoona pada kalian. Tolong, jaga Yoona baik-baik dan jangan sampai sesuatu terjadi padanya. Terutama kau, Jongsuk-ah, aku begitu mempercayakan Yoona padamu. Jangan sampai Yoona tau yang sebenarnya dan jangan sampai ada yang tau siapa Yoona yang sebenarnya.”ucap Choi Sajangnim pada kedua pengawal dan pada asisten putrinya.

“Jongsuk-ssi.”panggil Kyuhyun.“Tolong jaga Yoona-ku. Aku tau kau bisa menjaganya selagi aku tak ada disisinya.”sambung Kyuhyun.

Jongsuk merasa tersinggung dengan perkataan Kyuhyun tadi. “Tentu, aku akan menjaganya dengan seluruh jiwa dan ragaku. Nyawaku pun akan aku pertaruhkan untuknya. Anda tak perlu khawatir, Kyuhyun-ssi.”jawab Jongsuk dengan tegas.

 

Yoona, Jongsuk, Jonghyun dan Sooyoung pun pergi. Yoona pergi tanpa beban apapun. Sedangkan Jongsuk, Jonghyun, dan Sooyoung, kini mereka mengemban tugas yang cukup berat untuk melindungi Yoona. Semuanya melepas kepergian Yoona dengan berat hati dan berdoa semoga sesuatu yang buruk tak pernah menimpa Yoona.

Dan kini saatnya bagi keluarga Choi untuk bertarung. Dan menyelesaikan apa yang seharusnya terselesaikan sejak dulu.

 

***

“Abeoji, gwenchana?”

“Aku baik-baik saja. Malah aku merasa sangat bahagia. Tidakkah kau melihat aku tersenyum?”

“Abeoji, apa yang harus kita lakukan sekarang?”

“Tetaplah pada rencana kita sebelumnya. Kau tetap harus menjadi orang kepercayaan mereka hingga kau bisa mendapatkan posisi yang menjanjikan di perusahaan. Kita harus menyerang mereka dari dalam.”

“Abeoji tenang saja, aku kan membalaskan seluruh dendam keluaga kita dan aku akan memastikan mereka membayar semuanya.”

 

 

TBC

 

Hai haiiii. Revenge part 1 akhirnya kelar jugaa. Gimana nih? Rame nggak ceritanya? Hehehe. Maaf ya kalau ceritanya nggak memuaskan. Semoga para readers suka sama ceritaku yang gak jelas ini hehe. Maklum masih amatir hehehe. Maaf juga kalau ada typo terus ada bahasa korea yang salah. Jangan lupa RCL yaaaa. Komen yang positif dan kritik yang membangun dari kalian sangat berarti buat aku. Thankssss

 

56 thoughts on “Revenge (Chapter 1)

  1. Panasaran, siapa yang jahat disini…. jangan kyu jebal…
    Kyuna dong author yang baik 😄.
    Banyakin moment kyunanya ya thor 😁

  2. Duuh thor masih bingung nih siapa yang jahat.. terus juga yg ngebuat yoona terluka itu siapa yaa? Oh yaa kyuhyun baik kan disini? Kalo jongsuk? Terus terakhirannya yoona sama siapa thor? Hahaha kepo tingkat akhir nih wkwk oh ya banyakin kyuna moment nya yaa thor, aku suka mereka disini.. Keep writing authornim^^

  3. siapa yang mw balas dendam .. kyu oppa kah apa jongsuk ?
    kyaknya yoong unni ada rasa sama jongsuk
    apalagi jongsuk ikut yoona .. momentnya sama kyu oppa tambah dikit dong 😦
    author yang baik *ngrayu 😀 endingnya kyuna ya .. please 🙂

  4. annyeong aku readers baru disini salam kenal semua……
    mohon izin baca ffx min…
    aduh siapa tuh yg ngelukai yoona oenni dan yang mau balas dendam ma keluarga choi..

  5. Siapa? Siapa itu yang mau balas dendam? Karena aku kyuna shipper maka aku pilih kyu sama yoona aja…. jongsuk? Mmmm kalo sama sooyoung boleh juga… yg penting kyu sma yoona?… eh…. hehehehe

  6. Kereeennn author ff nya
    Penasaran masa lalu keluarga choi sampai yoona harus pergi keluar negri
    Siapa yg bakal balas dendam sama keluarga choi ?
    Jadi ga sabar nunggu kelanjutannya

Leave a reply to xolovejessie. Cancel reply