[Satu Adegan] Bossy! (2)

yoona-love-rain-1

PHYNZ20 with big laugh present

Satu Adegan

.

©Phynz20

.

Starring: Im Yoon Ah – Song Qian – Cho Kyuhyun. |Rating: General. | Genre: Life, Comedy, AU! || Length: Ficlet.

.

Project Weekly Fic!

.

Aku mendengus berkali-kali. Berat berkas yang kubawa ini memang tidak seberapa, tapi ini tetap melelahkan. Asal tahu saja, hampir delapan jam aku duduk berkutat dengan berkas-berkas ini. Tapi aku cukup puas, semua bisa kuselesaikan tepat waktu. Setidaknya dengan berkas ini aku bisa membungkam mulut pria itu!

“Yoona, aku duluan ya? Cepat selesaikan urusanmu dengan bos, jangan sampai pulang terlalu malam!”

Aku menganggukkan kepala ke arah Kak Qian sembari tersenyum semanis mungkin. Kalau saja bukan karena bantuan dia, mungkin aku masih belum menyelesaikan ini semua barang sepuluh persennya saja.

Oke, kembali ke kenyataan Im Yoona.

Kini dihadapanku, –sebenarnya sudah hampir lima belas menit— berdiri pintu kaca setinggi dua meter dengan kenop pintu terbuat dari aluminium. Dan disana, yang juga sudah sedari lima belas menit yang lalu, sosok yang sedang duduk santai dengan kedua tangan memangku dagunya menatapku dengan pandangan meremehkan. Jelas, hanya kubalas dengan tatapan super kesal.

“Yoona, kamu lebih baik cepat menyelesaikan perkara ini dengan bos. Aku hanya khawatir kamu nanti bisa pulang malam kalau terus-menerus beradu pandang dengannya.”

Aku tersadar dan memalingkan kepala untuk kedua kalinya sembari mengangguk dan tersenyum malu, “Iya kak. Terimakasih atas perhatiannya.”

Pembangkit semangat ya?

Aku menghembuskan nafas sekali kemudian melangkahkan kaki dan membuka pintu kaca tersebut.

“Aku sudah menyelesaikan lebih dari lima puluh persen, bos,” ucapku dengan mantap. Akhirnya aku bisa sombong juga didepan makhluk ini!

Namun semua itu tak seimbang dengan apa yang kuperkirakan. Yang kulihat mata orang itu memang mengerjap tak percaya, namun sedetik kemudian berubah menjadi senyum menyebalkan. Kekehan yang membuat darahku hampir naik!

“Oke, taruh disitu, aku tahu kau sudah bekerja amat keras. Mau kutraktir?”

Hah?!

Apa?!

Di… traktir… dengan orang ini?!

Apa otak dia sudah korslet atau bagaimana?!

Aku mengerjapkan mata tanpa sadar dan kutahu ia tambah puas dengan kekagetan luar biasaku. Dengan agak dongkol aku lantas mendengus dan membalasnya, “Tidak perlu bos. Aku rasa itu memang tugasku jadi tidak ada alasan untuk aku mendapatkan traktiran atau semacamnya.”

Memang ia pikir aku seperti orang-orang diluar sana? Mau saja disuap dengan senang hati.

“Tidak… tidak,” lagi-lagi aku mendengar selipan kekehan disana, “Aku memang hanya ingin mentraktirmu kok. Tidak ada unsur lain. Hanya ingin mentraktir, bukan sebagai imbalan atau apa.”

Mau kamu berdalih seperti apa juga tetap saja aku tidak percaya.

“Kupikir ini sudah malam dan aku bukannya tidak mau menerima hal baik dari Bapak, tapi kurasa Ibuku bisa marah kalau tahu anak perempuannya dua jam kemudian belum sampai di rumah. Jarak rumahku dari sini lumayan jauh, loh,” tolakku halus. Bagaimana pun ia masih bosku dan aku bukan orang yang gegabah sampai menolak ajakannya dengan begitu frontal. Aku masih mau kerja, asal tahu saja.

“Hmm,” ia nampak berpikir, “Tentu saja aku memikirkan hal itu. Baiklah, kalau kamu tidak mau makan tidak apa-apa. Kurasa aku juga yang salah memintamu menyelesaikan berkas ini dalam sehari penuh, aku yakin ibumu khawatir, jadi….”

Itu kamu tahu! Kenapa sih bukan dari tadi saja sadarnya?! Aku itu capai! Harusnya sebagai bos memikirkan juga kan nasib bawahannya? Bukan disiksa seperti ini!

“Lebih baik kamu pulang denganku Yoon, kalau naik bus pasti akan memakan banyak waktu.”

Hah?! Apa katanya?! Pulang dengan dirinya?!

Aku makin tidak percaya!

Dia ini kenapa astaga….

Dengan wajah masih kebingungan aku mendelik ngeri. Satu mobil dengannya?! Apa yang akan terjadi, coba?!

Dan tanpa kesadaran sepenuhnya aku sudah ditarik menuju basement dan akhirnya bersemayam dalam mobil bagusnya.

Ia menyalakan mesin, dan segera melajukan mobilnya di jalan yang super macet. Ya aku tahu sih kalau aku naik bus sudah dipastikan aku akan pulang dengan omelan Ibu bersemayam di telingaku, tapi aku masih saja tak percaya kalau aku dan orang ini bisa satu mobil bersama!

Di perjalanan, suasana yang ada justru sunyi mencekam. Hanya ada suara musik klasik dari mobilnya. Ia tampaknya tidak mau repot-repot mengawali pembicaraan. Apalagi aku yang percaya saja tidak jika kami bisa satu mobil.

Perjalanan begitu terasa cepat karena aku tenggelam dalam lamunanku sendiri. Tiba-tiba saja aku sudah sampai di depan rumah. Padahal seingatku aku tak pernah memberitahunya jalanan rumahku atau sekadar menginstruksinya.

“Kau sudah boleh turun.”

Aku meliriknya dengan sengit. Aku tahu itu dan aku bukan anak kecil yang harus disuruh turun dari mobil.

Aku turun dan lagi-lagi yang tak kuharapkan, ia juga ikut turun dan masuk ke dalam pekarangan rumah dengan tampang sok kerennya itu. Aku bahkan sangat tak mengira ada apa sih dia hari ini.

Ibu yang nampak dari kejauhan memasang tampak sangar tiba-tiba berubah ketika bos ada dalam jarak pandangnya. Aku mengeluh, semoga saja Ibu tak mengira kalau orang menyebalkan ini adalah pacarku. Hiii, memikirkannya saja aku sudah geli.

“Kyuhyun! Mengapa kamu bisa mengantar Yoona?!”

Hah?! Apa?! Kok Ibu bisa kenal dengan makhluk ini?!

Dengan tampang bossy-nya ia lagi-lagi menatapku meremehkan. Yaiks!

-FIN-

Sampai jumpa minggu depan!~^^
Phynz20’s signing off~

26 thoughts on “[Satu Adegan] Bossy! (2)

  1. Pingback: [Remark-Fic] Satu Adegan | Agent Mystery's

    • Ditunggu ya, soalnya kemaren itu laptop aku rusak dan di servis data-datanya ada di sana semua huhu:”) jadi buat lanjutin lagi ya tunggu laptop-ku balik dulu:”)
      Maaf atas ketidaknyamanannya ya, semoga masih betah menunggu huhu:”)

Leave a comment