Saranghaeyo

2014-05-20-21-35-20_deco

Saranghaeyo

Eishiefkaa storyline

|| Casts: Xi Luhan, Kim Jongin, Im Yoona, Bae Suzy || Genre: Romance, Friendship || Rating: PG || Length: Drabble

I’m not the owner of the casts. Enjoy:)

____________________________________________________________

Ketika mimpi,

cinta,

dan persahabatan,

tiba-tiba dipaksa menyatu.

.

.

Memiliki hati yang saling bertaut pasti menyenangkan. Tak perlu merasa gundah, tak usah mengenyam khawatir.

Tadinya kupikir ketiga jari kelingking kami sanggup menepati janjinya masing-masing. Kai dengan sumpahnya akan menjaga kami, Yoona lewat bibirnya berucap perihal selamanya menyayangiku dan Kai, dan aku tanpa ragu seminimpun memeluk mereka laksana penopang persahabatan ini.

Nyatanya, awal sebuah kisah memang selalu dibuat indah untuk disampaikan lanjutannya. Apa arti dari tiga kelingking yang terkait, jika pada akhirnya bisikan batin tak pernah bisa berbohong? Abaikan sumpah seorang Kai karena ia tak dapat menjaga perasaan Yoona. Lupakan ucapan yeoja itu yang rupanya hanya memilih satu diantara kami. Lalu, ragukan… ragukan dekapanku pada mereka saat itu, sebab kedua lengan kurusku gagal menerapkannya. Aku tak sedemikian kuat. ‘Menopang mereka’? Mulut siapa dulu yang berkata begitu. Namja payah ini bahkan sama saja seperti Kim Kai yang menyayangi yeoja lain; seperti Im Yoona yang terlanjur mencintai Kai begitu dalam.

.

Seandainya kami memiliki hati yang saling bertaut, pasti rasanya bahagia.

“Itu tak mungkin terjadi, Luhan.”-yeoja bermata sayu itu bergumam padaku. Alisku terangkat heran, sedang senyum miliknya tak memudar.

“Wae? Memang kenapa?” responku bertanya. Ia menggigit bibir bawahnya dan justru menggeleng. Diregangkannya jemari-jemari miliknya di udara guna sekedar menghirup oksigen malas. Jika disimpulkan, ck, ia tak menanggapiku.

“Ya, Suzy-ah, jawab aku.”-kataku kesal, seraya mengguncang bahunya pelan. Ia menoleh datar.

“Kau… sama sekali tak sadar?” tiba-tiba yeoja itu malah berbisik lirih, membuatku semakin bingung. “Neo baboya? (Apa kau bodoh?)” sambungnya.

Saat itu juga lidahku mengelu, apa yang tak kusadari? Ingin sekali perkara itu kulontarkan. Namun, tanpa menunggu, Suzy menyahut,

“Terhadap kedua orang itu, kau tak mengerti apa yang kau rasakan, eoh?”

Kedua orang itu?, “A-Ani.” -aku tahu siapa yang ia maksud.

“Kau memang tak berperasaan.” tahu-tahu ia beranjak (akan) pergi. Tentu saja tak kuiizinkan, sebab detik berikutnya lengannya kutarik agar kembali duduk.

“Aiish! Apa yang-” celotehnya terputus. Mungkin karena wajahnya kudekati. Mengartikan bahwa perdebatan ini belum usai.

Dan, ya, Suzy itu memang yeoja pintar. Ia paham apa yang kuinginkan. Tertilik dari tajam hazelnya yang ia gunakan untuk membunuhku.

Setelah acara tatap menatap yang cukup lama, ia menghela napas. “Kau bodoh, Luhan.” kembali ia mengataiku. Awalnya aku diam saja, hingga cacian darinya memanjang dengan seenaknya, “Sudah tak acuh, tak pernah melihat sekeliling pula, sok hebat dihadapan semua orang, tebar pesona, tak bisa membaca situasi, tak menger-”

“Ya, ya! Memang kau pantas berkata seperti itu pada seniormu?!”-senior di klub photography, lanjutku dalam hati. Suzy memutar bola matanya sombong.

“Huh. Ara, ara. Akan kuberitahu alasan ketidak mungkinan itu, tuan Xi Luhan. Alasan kalian mustahil-bisa-abadi-’bertiga’. Dan itu akan mendeskripsikan apa yang kau rasakan terhadap mereka.”

Aku mengangguk-angguk selagi ia berdeham. “Cepat katakan.”

Suzy melirik dalam. Ke arahku. Kemudian ia menjawab rasa penasaranku. Entah mengapa, di tiap katanya, ia menyelipi sebersit kepahitan.

.

Cerita ini, sejak awal memang salah untuk dimulai.

.

.

.

Xi Luhan

Namja multi dimensi yang hampir sempurna dalam segala bidang. Ia menggemari futsal dan menjadi ketua klub photography di kampusnya. Hanya di depan Yoona dan Jongin ia bisa mengungkapkan perasaanya jujur.

“Bisakah kita bertiga terhenti di dalam sebuah satu detik, selamanya? Aku tak tahan lagi.”

.

Kim Jongin a.k.a Kai

Raja dance seangkatan. Ia mendalami balet dan musik jazz karena impiannya yang begitu besar.

“Aku punya alasan kuat sebab keseriusanku menari, Yoona. Ini bukan hanya soal mimpi. Ini bukan hanya sekedar ‘keinginan bergerak lincah di panggung dunia nanti’, sepetimu. Ini soal harapan. Dan harapanku adalah menjadi satu-satunya sosok malaikat di depan yeoja itu, sosok yang hebat. Terserah jika kau mau menertawaiku, karena aku sangat yakin. Suatu hari nanti, lensanya hanya akan menangkap gambar diriku saja.”

.

Im Yoona

Sama seperti Kai, Yoona suka menari. Meski kemampuannya tidak dapat dikatakan sejajar dengan namja itu, ia selalu berlatih lebih keras demi satu saja kata pujian dari bibir Kai. Sebenarnya selama beberapa tahun, partnernya yang satu lagi, Xi Luhan, juga hampir tak pernah enyah dari benaknya. Hingga suatu hari semua berubah. Kai membuatnya tak sama lagi, dengan menyampaikan pada mereka, bahwa ia bertemu dengan cinta pertamanya. Yoona akhirnya sadar, dirinya telah menaruh hati pada Kai sudah sejak lama.

“Luhan… kau tahu, aku yang mencuri garis start duluan. Aku yang paling pertama mengenalnya. Aku yang paling tahu semua tentang Kai. Tetapi kenapa kenyataan bertindak tak adil? Jelaskan padaku, kumohon… kenapa garis finishku masih terasa begitu jauh?”

.

Bae Suzy

Satu yang dapat mendeskripsikan yeoja ini adalah: Ia tulus menyukai Luhan. Luhan mengajarinya berbagai hal simpel, dari menemukan ‘hobi’ hingga mengenal mimpi. Menurut Suzy, namja itu adalah namja terhebat yang pernah dikenalnya. Sayang, Suzy bukanlah yeoja yang terbuka. Ia selalu menyembunyikan emosinya terhadap Luhan, dan jusru membantu namja itu mengenal perasaannya sendiri.

“Terhadap Keduanya, tidak, maksudku terhadap Kai, kau memang menyayanginya, Luhan. Sangat. Tetapi di depan Yoona wajahmu selalu berkata, bahwa kau mencintainya.”

.

FIN

______________________________________

10 thoughts on “Saranghaeyo

  1. Daebak chingu
    suka ma critanya ❤

    yoona mnyukai Kai, tp kai jtuh cinta ma yeoja lain 😥
    chingu, sequel d0nk

  2. Sequel sequel ayo keluarin sequelnya #demo
    Becanda thor taaappiiii sayang klo gak ada sequelnya,nanggung rasanya hehehehe …
    daebak buat ceritanya :))
    peace ..

Leave a reply to Tintin305 Cancel reply